Workshop Project 3 : Pengolahan dan Pembuatan Tempe
Dalam rangka pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), SMP IT Granada, pada hari senin 27 Februari 2023 mengadakan workshop yang bertempat di Aula Al-Hambra, SIT Granada. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau yang biasa dikenal dengan “P5” merupakan bagian dari kurikulum merdeka yang telah dilaksanaan oleh SMPIT Granada sebagai sekolah penggerak. Kegiatan workshop SMPIT Granada merupakan rangkaian kegiatan dari projek ketiga SMPIT Granada dengan tema “Berekayasa dan Berteknologi” dengan judul projek “Membuat Produk Olahan Bioteknologi Konvensional yang Bermanfaat bagi Kita Semua”. dengan topik projek tentang bioteknologi (salah satunya pengolahan pembuatan tempe). Workshop ini diikuti oleh siswa kelas 8A dan 8B serta didampingi oleh beberapa guru fasilitator.
Workshop ini dipaparkan oleh pemateri bernama H. Pepep Taufik beserta istri. Beliau merupakan pelaku pada industri tempe yang bertempat tinggal di kampung tematik tempe Koang Jaya, Karawaci. H. Pepep selaku pemateri menjelaskan secara lengkap tahapan dalam proses pembuatan tempe mulai dari contoh bahan-bahan tahapan awal sampai tahapan akhir tempe siap di packing.
Selain itu juga beliau memberikan tips-tips membuat tempe yang baik dan tidak lupa mengingatkan bahwa membuat tempe resiko kegagalannya tinggi, sehingga harus cermat dan hati-hati dalam proses pembuatan nya.
Beberapa tips dari H. Pepep bagi anak-anak yang akan praktek membuat tempe yaitu:
1. Air yang digunakan untuk membuat tempe harus air tanah, kalau air PAM pembuatan tempe akan gagal.
2. Setelah direbus, tempe langsung di rendam di air yang bersih, air sisa rebusan di buang.
4. Kacang direndam sampai menghasilkan air asam. Minimal bisa menghasilkan asam ukuran 30kg kadang kedelai. Maka dari itu agar berhasil meskipun membuat sedikit, harus di bantu air asam dari rendaman kacang yang 30kg.
5. Karena musim hujan, takaran ragi bisa di tambah.
Siswa-siswi SMP IT Granada sangat antusias dalam mengikuti seminar ini, terlebih lagi beliau dan istrinya mengajak siswa-siswi untuk mengemas tempe ke dalam daun pisang. Kegiatan diakhiri dengan tanya jawab dan juga amanat dari H. Pepep yakni agar pada saat praktik pembuatan tempe siswa-siswi fokus pada proses bukan pada hasil, kalaupun gagal diharapkan siswa menjadikan itu sebagai pelajaran.
Comments